O I A
THE THREE COMPONENTS
OF INDUCTIVE BIBLE STUDY
[Tiga Komponen PA INDUKTIF]
OBSERVASI: Apa yang dikatakan (What it says)
INTERPRETASI: Apa artinya dalam konteksnya (What it means)
APLIKASI: Apa maknanya bagiku hari ini (How to respond)
Inductive Bible Study
A. Tujuan
Tunjukkanlah dirimu sebagai seorang pekerja (bukan pemalas) yang diperkenan Allah (bukan manusia) yang tidak perlu malu, memberitakan firman kebenaran dengan benar (
Sebab barangsiapa masih memerlukan susu, ia belum memahami ajaran kebenaran, sebab ia masih kanak-kanak. Namun makanan keras adalah untuk orang dewasa, yang dengan indranya mereka sudah terlatih untuk membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. (Ibrani 5:13-14)
A. KTB 3
Mendewasakan murid agar dapat melatih indra rohaninya dengan menggali Alkitab, Firman Tuhan melalui pendekatan 3T.3I.3G.3A.
B. Pendekatan: Inductive Bible Study [Studi Alkitab Induktif – O I A]
IBS adalah metode yang pada dasarnya merupakan pendekatan secara objektif dan tidak terpisahkan dari Alkitab, karena menuntut murid untuk memasukan setiap bagian Firman ke dalam disiplin tiga langkah dasar yang bergerak dari pandangan secara umum ke hal-hal khusus. Hanya dengan demikan ia dapat mengambil kesimpulannya dari hal-hal khusus tersebut. IBS dirancang agar murid suka menggali Alkitab sendiri. Kalau orang lain bisa menemukan emas di tambang emas, kita pun dapat menemukan emas juga, bukan? Tema pokoknya adalah “emas”, sedang hal-hal khusus lainnya muncul di saat orang bertanya—5W1H: apa, siapa, mengapa, dimana, bilamana, dan bagaimana? Melalui proses ini, seseorang akan cakap memilih jalan yang pas untuk ditempuh secara objektif dan meyakinkan, di bawah panduan Roh Kudus.
Dengan prinsip OIA: Observasi, Interpretasi, dan Aplikasi, maka murid dipacu untuk bergantung pada Tuhan melalui latihan, serta penggalian firman secara mandiri. Namun, penting mewaspadai kemungkinan terjadinya dua kesalahan yang mungkin dilakukan oleh seorang murid Alkitab: di satu sisi ia mungkin menjiplak segala sesuatu dari penafsir lain, atau sebaliknya ia menolak pendapat orang lain sama sekali. Kita adalah satu Tubuh—tergabung bersama di bawah kekepalaan Kristus. Itu sebabnya Kristus telah memberikan kita sebuah sistem checks and balances yang memampukan murid untuk check apa yang diperolehnya dicocokkan dengan apa yang ditemukan oleh saudara-saudara seimannya. Ia harus belajar membedakan antara “emas sepuhan” dan emas murni dengan memperlihatkan temuannya kepada keluarganya yang akann mengevaluasinya dengan Firman dan Roh.
B. T I G A
Teacher—Teaching-- Teachable
Integrity—Integration-- Interaction
Goal-- Gain Others --GOing
AM -- Am -- am
Untuk menunjukkan posisi TIGA dalam OIA, berikut ini ada urutan garis besar yang menunjukkan OIA yang difokuskan oleh TIGA. Dengan memfokuskan OIA ke inti pengajaran dari pengajar yang disorot dalam perikop Alkitab yang kita pelajari, TIGA akan mempersingkat jalan menuju “GOAL" [Roma
T /Observasi menyoroti “Teacher” yang mengajar atau menuliskan pengajaran Alkitab itu.
T / Interpretasi menelusuri “Teaching” yang dipelajari melalui pengajaran “Teacher”, karakter yang disorot.
T /Aplikasi memeriksa diri sebagai murid yang “Teachable” bila menerapkan “Teaching” dari “Teacher” tsb.
I /O: mencari “Integritas” “Teacher” sebagai karakter yang dipelajari baik/buruknya.
I / I: mempelajari bagaimana “Teacher” meng-“Integrasi”-
I /A: meng-“Interaksi”-
G /O: menuju “Goal” menjadi “Imago Christo” sesuai ketentuan Tuhan yang memilih murid untuk diri-Nya.
G / I: mencari pemurid untuk dilatih sebagai murid berikutnya “Gain Others” demi Kristus, Guru kita semua.
G /A: menjalankan secara aktif untuk menjadi dan menjadikan murid dengan “Going” kemana Guru mau.
A /O: mempelajari relasi antara “Teacher” dengan Allah YHWH “AM” atau AKU adalah AKU.
A / I: merelasikan hubungan mereka ke dalam kehidupan “Am” atau my self - Aku sendiri.
A /A: menyaksikan relasi “Aku” bersama Allah kepada “am” atau “aku” lain yang belum mengenal “AM”.
C. Metode
1. Pilihlah Suatu Perikop untuk dipelajari!
Unit itu bisa merupakan sebuah ayat, paragraf, pasal atau perikop yang kohesif.
2. Telusurilah Latar Belakangnya! Beda TIGA:OIA
Teacher a. Penulis: Siapa yang menulis kitab atau
Teaching b. Penulisan: Kapan penulis menuliskan kitab/surat itu?
Teachable c. Pembaca: Ke alamat siapa? Apakah pembaca mengenal si penulis? Yahudi? Non-Yahudi?
><> C2abc membedakan TIGA (T1/T2) dari OIA (Observasi). Latar belakang yang ditelusuri menurut OIA baru data Observasi, sedangkan pendekatan TIGA langsung menelusuri Pengajaran yang disampaikan Pengajarnya. Pengamatan data [O] tidak perlu terpisah dari pengajarannya. Pendekatan dan metode sebaiknya langsung disatukan.
Pendekatan TIGA:
a. Siapa pengajar yang menulis/ditulis dalam
b. Apa yang diajarkan melalui tulisan itu?
INDUCTIVE BIBLE STUDY 2
d. Situasi: Mengapa si penulis mengalamatkannya pada sidang pembaca tsb? Apa yang sedang terjadi waktu itu? Apa kebutuhan pembaca saat itu?
e. Tujuan: Apa harapan penulis terhadap si penerima suratnya? Apakah ia menyampaikan injil, meneguhkan,
mengingatkan, menasehati, atau mendorong?
><> C2de membedakan TIGA (Teachable) dari OIA (Interpretasi dan Aplikasi)
Pendekatan TIGA:
c. Apakah pembaca mempunyai sikap mau belajar (Teachable)?
Adakah perubahan sikap dari si penerima
INKLUSIO:
Bagi TIGA poin-poin selanjutnya tidak harus dicari jawabnya, agar tidak melebar terlalu jauh. Bagi murid yang baru belajar Alkitab, hal itu bisa merumitkan. Cukup ABC di atas dan langsung diambil inti pengajarannya.
BELAJAR ALKITAB
berarti
BERJALAN dengan FIRMAN
secara
Rasional-Emosional-Volisional
No comments:
Post a Comment